Jurnalisme
(jour;nal;ism) berasal dari kata journal yang berarti catatan harian/catatan
yang berisi tentang kejadian sehari-hari. Kata jurnalisme sering dihubungkan
dengan kata “Pers” yang merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris yatu press.
Kata pers sendiri diartikan secara sempit dan luas, yaitu:
✓ Dalam arti
sempit, pers merupakan media cetak. Dengan adanya media cetak ini jurnalisme
berkembang pesat.
✓ Dalam arti
luas, pers merupakan media massa yang memiliki badan hukum dan tidak terbatas
pada media cetak saja contohnya Detik.com. Kompas.com, Republika Online, dan
lain sebagainya.
Lahirnya
pers atau media massa didorong oleh naluri alamiah manusia yang selalu merasa
ingin mengetahui kejadian di sekitarnya atau istilah kekiniannya (kepo).
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan perantara untuk mendapatkan
informasi. Sehingga dalam ha ini wartawan-lah yang berperan. Karena tidak semua
orang bisa mengakses informasi tertentu misalanya informasi yang ada di istana
negara. Nah, disini wartawan memiliki kewenangan untuk mendapatkan informasi
tersebut sesuai dengan Perundang-undangan Pers. Pers berfungsi untuk
menyebarluaskan informasi kepada masyarakat luas yang dilakukan dengan
sistematis, terorganisir, dan menggunakan teknologi komunikasi modern.
Ada
berita, ada pula informasi. Lalu apa yang membedakan kedua hal tersebut? Semua
berita mengandung informasi, akan tetapi tidak semua informasi adalah berita
dan informasi belum tentu terbukti kebenarannya.
✓ Berita
merupakan kumpulan informasi yang telah diverifikasi kebenarannya sebelum
disebarluaskan ke masyarakat. Contohnya adalah tulisan yang disajikan oleh
jurnalis seperti pada koran Jawa Pos, Tempo, dan lain-lain.
✓ Informasi
merupakan potongan atau kumpulan pesan yang disampaikan orang satu ke orang
yang lain. Hal ini biasanya terjadi di media sosial seperti facebook,
instagram, dan lain-lain.
Dalam menjalakan tugasnya, lembaga pers memiliki lima fungsi utama
yaitu:
1.
To Inform → menginformasikan
Dalam
menyampaikan sebuah berita di dalamnya harus mengandung sesuatu hal yang
bersifat memberikan informasi.
Dalam
menginformasikan, pers harus:
✓ aktual
(terkini),
✓ faktual (
benar-benar terjadi),
✓ menarik atau
penting,
✓ lengkap-utuh,
✓ jelas-jernih,
✓ jujur-adil
✓ berimbang,
✓ relevan,
✓ bermanfaat, dan
✓ etis
2.
To Educate → mendidik
Selain
menginformasikan, lembaga pers juga menyiratkan hal yang sifatnya mendidik. Dalam
sebuah buku yang ditulis oleh Sumadiria (2009:109) ada kalimat yang digagas
dari Schraman yang berbunyi “Press is watcher, teacher, and forum”.
Ketika
memperhatikan berita apa saja nilai-nilai yang bisa dijadikan pendidikan?
✓ Aspek Hukum
Dari
suatu berita kita bisa mengetahui bila melakukan kejahatan A ternyata
hukumannya B dan itu bisa dijadikan pelajaran supaya tidak terjebak dalam
posisi yang sama.
✓ Aspek
Psikologis
Ketika
terjadi penculikan misalnya, pasti ada korban dalam kejadian itu. Biasanya
semua lebih cenderung terfokus pada bagaimana keadaan pelaku setelah itu. Akan
tetapi dibalik itu semua juga ada korban yang perlu diperhatikan bagaimana
keadannya baik secara fisik maupun mental. Hal ini merupakan contoh dari aspek
psikologis yang bisa dipetik dari berita.
✓ Waspada
Misalnya
ada sebuah media yang memberitakan maraknya kasus hipnotis di sebuah desa
dengan modus mengemis. Setelah dicek kebenarannya ternyata memang hal ini
terjadi. Ketika berita ini dimuat, akan tumbus rasa takut dan akhirnya
masyarakat waspada terhadap hal yang demikian dan berpikir bagaimana caranya
supaya tidak terjerumus ke dalamnya dan lebih berhati-hati.
3.
To Influence → memengaruhi
Pers
atau media massa berfungsi sebagai lembaga yang mengawasi dan mengontrol apa
saja yang terjadi dalam lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Dalam hal
ini pers berperan sebagai watch dog (anjing penjaga) dan social
control (kontrol sosial).
4.
To Entertaint → menghibur
Dalam
menyampaikan suatu berita, biasanya ada yang di dalamnya mengandung pesan
rekreatif yang sifatnya menghibur. Akan tetapi pesan rekreatif ini tidak boleh
bersifat negatif atau destruktif. Selain itu, sajian yang diberikan juga tidak
boleh menyesatkan dan hanya sekedar untuk mencari sensasi.
5.
To Mediate → memediasi
Fungsi
mediasi dalam lembaga pers yang dimaksud adalah dengan adanya media massa mampu
menghubungkan tempat yang satu dengan tempat yang lain, peristiwa yang satu
dengan yang lain, orang yang satu dengan orang yang lain dengan tempat yang
berbeda dalam waktu yang sama. Dari kalimat tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa pers adalah perpanjangan tangan manusia sebagaimana disebutkan oleh Mc.
Luhan dalam Sumadiria, 2009: 111).
Kegiatan
jurnalistik sepertinya terlihat sederhana dan mudah dilakukan. Aka tetapi
dibalik itu semua terdapat kegiatan yang kompleks dan rumit sebab ada
tarik-menarik berbagai kepentingan mulai dari idealisme jurnalistik, tuntutan
masyarakat, kekuatan politik dan keamanan, serta kepentingan ekonomi / bisnis.
Sekian
dulu review untuk pertemuan minggu kedua ini guys. Minggu depan disambung lagi
dengan materi Sejarah Jurnalisme yang akan dipresentasikan oleh rekan-rekan
kelas
2B
PGMI UIN Sunan Ampel Surabaya