Kursor

SpongeBob SquarePants Patrick Star

Jumat, 04 Mei 2018

Belajar Menulis Berita II (Review Pertemuan 11)

Pada pertemuan kali ini, kita akan belajar menulis berita tahap selanjutnya. Jika pada minggu lalu kita membuat main map, maka kali ini saya akan memposting hasil dari wawancara salah satu narasumber yaitu mahasiswa yang telah kami ubah menjadi paragraf berita. Check it out!


UIN Sunan Ampel Surabaya menerapkan sistem baru untuk keluar masuk lingkungan kampus yaitu dengan adanya sistem palang pintu. Salah satu mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, Ery Fuji dari Fakultas Sains dan Teknologi menuturkan “Iya, memang sekarang dipasang palang pintu untuk keluar masuk kampus,” saat ditemui di gedung Self Access Center (SAC) pada 26 April 2018.
Kini UIN Sunan Ampel Surabaya kembali menampilkan wajah baru. Setelah usai membuat taman-taman menarik di sekitar pintu masuk, kini giliran pintu masuk mendapatkan treatment dari pihak kampus. Universitas yang kerap dikenal masyarakat dengan sebutan UINSA kini menerapkan sistem palang pintu di pintu masuk dan keluar gerbang universitas.
Sayangnya, menurut Ery sistem palang pintu tersebut kurang difungsikan dengan maksimal. Setelah dilakukan uji coba pada Bulan Februari, hingga sekarang sistem ini belum berjalan untuk pengguna sepeda motor.
“Saya sebenarnya juga merasa diuntungkan dengan belum difungsikannya palang ini. Jadi kan kalau ke kampus tidak perlu antri lama sekali agar bisa masuk” ungkapnya. Sistem ini ternyata berdampak negatif saat diuji cobakan.
Uji coba di akhir Pebruari ternyata tidak membawa hasil yang memuaskan. Terjadi kemacetan yang mengular hingga Frontage Ahmad Yani. Ery menceritakan pengalamannya ketika dilakukan uji coba pada palang pintu tersebut. Jumlah palang pintu yang hanya empat, tidak sesuai dengan kapasitas mahasiswa yang masuk di waktu yang bersamaan terutama di pagi hari ketika mahasiswa baru memasuki kampus, begitu menurutnya.
Selain terbatasnya jumlah palang, lambatnya respon palang agar terbuka setelah menekan tombol juga menjadi salah satu pemicu terjadinya kemacetan saat uji coba. Di samping memiliki kekurangan, sistem ini juga memiliki kelebihan.
Setiap palang pintu dilengkapi dengan kamera CCTV yang dapat merekam lalu lintas kendaraan yang masuk ke kampus. Dengan adanya CCTV ini mampu meminimalisir tindak kejahatan di UIN Sunan Ampel.
“Kalau dibilang setuju sih saya setuju. Toh juga sangat bermanfaat. Tapi kan yang bikin nggak nyaman itu macetnya. Saya sangat merasa terganggu.” Ujar Ery. Ery menambahkan bahwa akan lebih baik jika sistem ini tidak diterapkan di pintu masuk utama kampus, melainkan di pintu masuk parkir di setiap fakultas.
Mengingat UINSA sangat minim dan belum tertata mengenai masalah parkir, Ery berpendapat “Ya kan hal ini bisa diatur, misalnya dengan menjadikan satu areal parkir untuk dua fakultas dan diberlakukan sistem palang. Jadi kan nggak terlalu berjubel-jubel.”
Kini sistem pintu palang itu pun belum direalisasikan dan hanya difungsikan saat uji coba Bulan Februari lalu. Seiring dengan berjalannya waktu, melihat sisi positif dan negatif yang ditimbulkan dengan adanya sistem palang ini, mahasiswa berharap agar kampus dapat mengatasinya dengan menemukan solusi dari permasalahan yang terjadi ketika uji coba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar